BAYI KEMBAR SIAM

Selasa, 12 April 2011

Jika Anda mengikuti kabar berita di TV ataupun surat kabar, pasti Anda sudah tahu bahwa baru-baru ini telah diberitakan adanya bayi kembar siam dari pasangan Anis Mulyo dan Supinah asal desa Gondek, Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang , Jawa Timur. Bayi kembar siam dempet panggul ini berjenis kelamin laki-laki bernama Rochman-Rochim, kejadian ini merupakan kasus yang jarang ditemukan. Mereka memiliki satu penis, dua rektum, satu saluran kencing, dan tiga buah zakar.Hari Sabtu (9/4/2011) Rochman dan Rochim menjalani operasi pemisahan oleh tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu ( PPKST) RSU dr Soetomo Surabaya dan hasilnya pun sangat memuaskan. Kini Rochman dapat bergerak ke kanan dan Rochim sebaliknya. Namun, kekhawatiran masih menyelinap di hati Anis dan Supinah. Pasalnya, satu-satunya alat kelamin yang dimiliki keduanya terpaksa diberikan kepada Rochim. Karena secara normal, seluruh unsur pendukung, seperti pembuluh darah dan otot, memang lebih mengarah ke Rochim. Adapun Rochman nanti akan diberi penis buatan, meski alat vital ini tidak akan bisa bekerja sebagaimana mestinya (Berarti Cuma aksesoris belaka donk,hehe).

Nah,,mungkin anda akan berfikir bagaimana bisa terjadi bayi kembar siam. Berikut akan saya ulas sedikit tentang fenomena terjadinya bayi kembar siam. So, simak baik-baik ya…

Pada umumnya setiap wanita akan mengeluarkan sebuah telur yang matang dalam setiap siklus haidnya, dan umumnya bila pembuahan oleh satu sperma berhasil akan terjadi 1 janin. Pada mereka yang mempunyai keturunan kembar, dapat dikeluarkan lebih dari 1 telur yang matang dan akan terjadi lebih dari 1 janin; yang terjadi adalah kembar dua telur (dizigotik). Dapat juga telur yang dibuahi oleh satu sperma membelah diri sedemikian rupa menjadi 2 janin, jadilah kembar satu telur (monozigotik).

Secara ilmiah, kelahiran bayi dempet seperti ini disebabkan oleh kelainan pada saat proses pembuahan sel telur pada awal kehamilan yaitu terjadi kegagalan dalam pembelahan sel. Sedangkan mengapa selanjutnya disebut kembar siam, lantaran bayi kembar dempet yang pertama kali diketahui berasal dari Siam (Thailand), yaitu Eng Chang dan Bunker Chang pada tahun 1811.

Kelahiran bayi kembar dempet seperti ini sangat jarang kemungkinan adanya. Skalanya bisa mencapai 1 berbanding 100.000 kelahiran di dunia ini. Makanya banyak yang menganggap kelahiran seperti ini merupakan hal yang aneh. Dengan kemajuan ilmu kedokteran sekarang, ada obat-obatan yang dapat menginduksi agar seorang wanita dapat mengeluarkan lebih dari satu telur yang matang pada setiap siklusnya; dan apabila berhasil dibuahi dapat menjadi kembar dizigotik. Karena itu kejadian hamil kembar saat ini meningkat. Dengan adanya bayi tabung yang menanamkan lebih dari satu embrio kejadian hamil kembar buatan juga meningkat. ( ckckck hebat ya…)

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Kembar siam terjadi karena telur yang dibuahi oleh satu sperma membelah diri sedemikian rupa menjadi kembar monozigotik tapi kemudian terhenti pembelahannya sebelum sempurna. Jadilah kembar siam (mempunyai salah satu atau banyak organ yang dipakai bersama-sama untuk berdua). Pembelahan yang tidak sempurna dapat ringan misalnya hanya pada dinding perut, dinding bokong; atau dapat berat seperti satu jantung berdua, satu kepala berdua (dua badan, empat kaki dan empat tangan) dan kejadian kembar siam sulit dicegah.

Meski penyebab kehamilan kembar belum diketahui, banyak  faktor  yang diduga menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah faktor genetik. Faktor obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, ditengarai juga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak. Empat, misalnya. Kembar siam atau kembar dempet juga termasuk dalam kategori kembar. Kata kembar dempet sendiri jadi istilah lantaran bayi lahir berdempetan pada anggota badannya.

Sedangkan penyebab yang berhubungan dengan obat-obatan, penyakit infeksi, atau lingkungan yang tidak mendukung pun masih tanda tanya. Pasalnya, bila diperhatikan selama ini, kembar siam yang diungkapkan di media massa memang lebih banyak berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, tidak perlu terlalu khawatir anak kita lahir kembar siam, sebab kasus demikian jarang terjadi. Yang terpenting, usahakan agar tubuh tetap sehat dan hati bahagia terutama dalam menyiapkan masa kehamilan.
PROSES TERJADINYA KEMBAR SIAM
Secara alami, bila satu sel telur dibuahi oleh satu sel mani akan terbentuk zigot. Jika zigot kemudian membelah, anak yang dilahirkan kembar identik. Pembelahan yang terjadi saat usianya 6 jam - 12 hari akan melahirkan anak kembar identik yang terpisah atau normal. Namun, bila pembelahan sel terjadi lewat 12 hari setelah pembuahan, umumnya akan terjadi bayi kembar siam. Bila pembelahan berlangsung pada 6 jam - 4 hari, akan terjadi diamniotik, yakni rahim mempunyai dua selaput ketuban, serta dikorionik, yakni rahim mempunyai dua plasenta. Kalau pembelahan setelah 4 - 8 hari, selaput ketuban tetap dua, tetapi plasenta hanya satu.

Pada pembelahan setelah 8 - 12 hari, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya satu, tetapi pembelahan pada umumnya masih normal. Pada pembelahan setelah hari ke-12, rahim hanya mempunyai satu plasenta dan satu ketuban, sehingga kemungkinan terjadi angka lahir kembar siam sangat besar. Pasalnya, pembelahannya terlambat. Terjadinya pelekatan satu dengan lain tergantung dari sel organ mana yang tidak membelah secara sempurna. Apakah organ pada bagian ekstoderm (seperti kulit, hidung, telinga), mesoderm (otot, tulang, saraf), atau indoderm (bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru, otak). Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi oleh sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.

Masa pembelahan sel telur dibagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9 - 12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar.
Dengan kata lain, kembar dempet biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya.

BISA DIDETEKSI
Dapat diketahui sejak kandungan berusia 5 - 6 minggu, walaupun belum jelas organ mana yang menempel. Baru pada usia kehamilan 4 - 6 bulan diketahui bagian mana yang dempet. Namun, "kecelakaan" itu tidak bisa dihindari selain diterima apa adanya atau digugurkan. Di negara maju seperti AS, banyak kasus kembar siam digugurkan sebelum dilahirkan.
Yang sampai saat ini masih rancu diketahui masyarakat awam adalah, setiap kembar dempet harus dipisah. Tidak semua kembar dempet harus dipisah. Dipisah atau tidak, tergantung kondisi si kembar. Kalau pemisahan memang menguntungkan hidup mereka selanjutnya, ya tidak apa-apa. Tapi, kalau malah merugikan, atau salah satu bahkan keduanya meninggal, ya sebaiknya tidak usah.  Kalau pun akan dipisah, harus dilihat lagi secara detail, bagian tubuh mana yang bersatu, serta mampu atau tidak si kembar ini menjalani operasi mengingat tingginya risiko.

Waktu pemisahan juga harus diperhatikan. Bayi kembar dempet tidak bisa langsung dipisahkan begitu dilahirkan. Mereka harus dalam kondisi sehat. Biasanya, setelah melihat perkembangannya selama 6-12 bulan, baru bisa diputuskan mereka akan dipisah atau tidak. Bisakah dicegah atau diobati? Tidak bisa. Kalau mau dicegah, berarti dihentikan pertumbuhannya alias diaborsi. Kalau itu, keputusannya ada pada orang tua bayi, Kembar dempet sendiri bisa diketahui sejak trimester pertama lewat USG. Dempet yang berisiko rendah untuk dipisahkan biasanya pada perut dan panggul atau pantat. Sedangkan yang tersulit apabila penempelan terjadi di bagian kepala, satu badan dua kepala (dicepalus), serta organ dalamnya menyatu.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

1 komentar:

  1. AZLA mengatakan...:

    terima kasih teman artikel ini sangat bagus, dan informasinya sangat menarik,
    salam perkenalan dari penyuluh perikanan
    saya suka blog ini sangat manis dan bagus sekali, sangat mantap dan lengkap, saya mengikuti blog ini alias follow ke # 4 #
    saya berharap anda juga follow balik
    ditunggu kedatanngannya kawan
    ditunggu follow yah

Posting Komentar